Pages

Kamis, 14 Maret 2013

Vilanova Kembali Latih Barca Dua Pekan Lagi


 
Barcelona - Menyusul kemenangan mutlak atas AC Milan di Liga Champions, kabar menggembirakan lain datang buat Barcelona. Tito Vilanova dipastikan akan kembali melatih The Catalans dalam dua pekan mendatang.

Setelah sempat absen sekitar dua pekan di akhir Desember 2012 untuk menjalani operasi pengangkatan tumor di kelenjar air liur-nya, Vilanova kembali meninggalkan Barca sejak 21 Januari lalu. Dia terbang ke New York, Amerika Serikat, untuk menjalani serangkaian proses pengobatan.

Setelah sekitar dua bulan tak menemani Xavi Hernandez dkk berlatih dan bertanding, Vilanova dipastikan bakal segera menjalani lagi kesehariannya sebagai pelatih Barcelona. Kubu Blaugrana telah mengonfirmasi kalau Vilanova bakal balik ke Camp Nou dalam waktu dua pekan ke depan.

"Sepertinya dia sudah akan berada di sini (Barcelona) pada 25 Maret," ungkap Carles Rexach dalam program televisi Divenders di TV3, Spanyol. Demikian diberitakan Marca.

Selama dua bulan meninggalkan Barcelona, Vilanova menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Memorial Sloan Kettering, di mana dia melakukan perawatan radiotherapy dan chemotherapy untuk menyembuhkan penyakitnya.

Barca Pertama Capai 100 Gol di Fase Knockout


 
Jakarta - Lionel Messi mencetak dua gol dalam kemenangan 4-0 Barcelona atas AC Milan. Sepasang gol itu membuat El Barca kini memiliki torehan spesial di Liga Champions.

Dalam laga leg II perdelapanfinal di Camp Nou, Rabu (13/3/2013) dinihari WIB, Messi berhasil membobol gawang Milan di menit kelima. Menerima bola sodoran di dekat kotak penalti dengan kawalan sejumlah pemain, Messi menaklukkan penjagaan Christian Abbiati.

Messi membuat agregat menjadi 2-2 di lima menit sebelum waktu normal babak I berakhir. Dari umpan pendek Andres Iniesta, bomber Argentina itu melepaskan sepakan yang melewati kaki Philippe Mexes dan bersarang di pojok kiri gawang.

Menurut statistik Infostrada, sepasang gol Messi itu adalah gol ke-99 dan gol ke-100 Barcelona di fase knock out. Dan tim Catalan tersebut menjadi tim pertama dengan torehan itu dalam sejarah Liga Champions.

Pada akhirnya Barca berhasil menambah dua gol lainnya dari David Villa dan Jordi Alba dan kini jumlah golnya di fase knock out menjadi 102. Dua gol tambahan itu pun praktis meloloskan Barca ke babak 8 Besar dengan agregat 4-2.

Sementara bagi Messi pribadi, gol-gol tersebut menambah pundi-pundi golnya menjadi tujuh gol. Ia kini berada di urutan ketiga top skorer Liga Champions di bawah urutan teratas Burak Yilmaz (Galatasaray) dan Cristiano Ronaldo (Real Madrid) yang sama-sama sudah mencetak delapan gol.

Barca Tak Pilih Lawan di Perempatfinal


 
Barcelona - Tiket ke babak delapan besar Liga Champions akhirnya didapat Barcelona usai mencukur AC Milan empat gol tanpa balas. Di fase berikutnya, Blaugrana siap menghadapi siapapun lawan yang menghadang.

Barcelona menunjukkan kalau mereka masih menjadi kandidat terkuat juara Liga Champions musim ini. Sempat diragukan usai kalah 0-2 di San Siro, Lionel Messi dkk mengamuk di Camp Nou dan menghantam Milan dengan skor telak 4-0.

Barcelona pun lolos ke babak delapan besar, bersama Galatasaray, Real Madrid, Paris Saint Germain, Juventus dan Borussia Dortmund. Dua tiket tersisa akan diperebutkan dalam pertandingan Malaga vs FC Porto dan Arsenal vs Bayern Munich dinihari nanti.

Pengundian delapan besar akan dilakukan dengan sistem terbuka, artinya semua klub bisa berhadapan dengan tim manapun, yang membuat Barca bisa berhadapan dengan El Real. Terkait hal tersebut, Jordi Roura mengaku tak mempermasalahkan lawan yang akan dihadapi.

"Saya tak punya preferensi (soal lawan di babak delapan besar). Mereka semua akan jadi lawan menyulitkan," sahut asisten pelatih Barcelona, Jordi Roura seperti diberitakan AS.

Drawing babak delapan besar akan dilakukan Jumat (15/3/2013) pekan ini di Nyon. Sementara leg pertama akan digelar pada 9 dan 10 April 2013.

Milan Beruntung di San Siro, Apes di Camp Nou


 
Barcelona - Kalau saja tiang gawang tidak menggagalkan tembakan M'Baye Niang, hasil akhir laga Barcelona vs AC Milan bisa saja berbeda. Rossoneri diklaim sial di Camp Nou, meski juga beruntung bisa menang di San Siro.

Dalam posisi tertinggal 0-1, Milan punya peluang menyamakan kedudukan melalui Niang. Menusuk sendirian dan tinggal berhadapan dengan Victor Valdes, sepakan terarah pemain depan asal Prancis itu dimentahkan tiang gawang.

Momen tersebut jadi satu-satunya peluang terbaik Milan saat dikalahkan Barcelona 0-4 di leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Padahal jika Niang bisa mencetak gol, peruntungan Rossoneri bisa lebih baik. Sebabnya, gol tersebut akan memberi tekanan buat The Catalans dan membuat Diavolo Rosso punya tabungan agresivitas gol tandang.

Tiang tersebut kemudian menjadi awal nasib buruk Milan karena sekitar dua menit berselang Lionel Messi mencetak gol keduanya. Ditambah dua gol lainnya dari David Villa dan Jordi Alba, Barca akhirnya menang agregat 4-2 dan lolos ke perempatfinal.

"Keberuntungan bersama kami di leg pertama saat bola pantulan mengarah ke Boateng (dan berujung gol pertama Milan di San Siro), kali ini keberuntungan itu menjauhi kami saat Niang membentur tiang gawang di sisi kanan," sahut Massimiliano Allegri di Football Italia.

Menyebut Milan tidak beruntung, Allegri tetap menyanjung tinggi Barcelona yang disebutnya sangat sulit untuk diredam. Poros Messi, Andres Iniesta dan Xavi Hernandez jadi sumber masalah Milan dalam pertandingan tersebut.

"Setelah 30 menit kami bermain lebih baik dan mereka mulai sedikit kelelahan, karena mereka tak mampu menjaga tempo tinggi. Sayangnya, kami nyaris melakukannya (bikin gol) dan kami melakukan sebaik yang kami bisa."

"Barcelona adalah tim terkuat di dunia. Messi dan Iniesta terus menggiring bola dengan sangat tenang, Xavi juga sangat tajam. Saya harus menyanjung skuat saya untuk tidak menyerah hingga akhir, karena mereka bisa saja menyerah," papar Allegri.

Kalah dari Barca Jadi Pelajaran untuk Tim Muda Milan


FOTO:Getty Images/Josep Lago
Barcelona - Kubu AC Milan tak bisa menutupi kekecewaan menyusul kekalahan telak atas Barcelona. Tapi karena skuatnya diisi banyak pemain muda, hasil di Camp Nou diharapkan jadi pelajaran buat pemain belia Rossoneri.

Dua gol dari Lionel Messi dan masing-masing satu yang dilesakkan David Villa serta Jordi Alba memupus harapan Milan untuk lolos ke delapan besar Liga Champions. Keunggulan dua gol di leg pertama jadi percuma karena Blaugrana tampil luar biasa di kandangnya sendiri untuk memetik kemenangan meyakinkan dengan skor 4-0.

Kecewa dengan hasil akhir laga, Masimiliano Allegri berharap hasil pertandingan tersebut memberi pengaruh positif buat pemain-pemain Milan di masa mendatang. Soalnya komposisi pemain Rossoneri saat ini memang banyak diisi banyak pemain muda, dan Allegri tak menyangkal kalau pemainnya kurang pengalaman dibanding skuat The Catalans.

"Tim ini butuh untuk terus berkembang dan punya lima pemain yang barus merasakan kompetisi Liga Champions. (Pertandingan) ini berguna untuk pengalaman mereka," sahut Allegri usai pertandingan.

Di awal musim 2012/2013 ini Milan mengalami perombakan skuat dalam jumlah besar. Hengkangnya pemain-pemain senior dan juga para bintang sempat membuat Diavolo Rosso terpuruk di posisi 15 klasemen Seri A.

Dalam perjalanannya, Allegri berhasil meramu komposisi dan kekuatan baru Milan dan membentuk tim yang cukup solid. Milan kini bertengger di posisi tiga klasemen Seri A, namun itu tak cukup untuk menghentikan kedigdayaan Barca.

"Hari Minggu kami akan menghadapi Palermo (di Seri A) dan target kami sekarang adalah kembali ke turnamen ini musim depan. Pertandingan ini harus membantu semua pemain untuk tumbuh, kami tahu ini periode yang sulit dan hasilnya sangat disayangkan," lanjutnya di Football Italia.

Allegri: Milan Hanya Beberapa Sentimeter dari Lolos ke Perempatfinal


 
Barcelona - Kalah telak dengan skor 0-4 membuat AC Milan harus membuang jauh impian lolos ke perempatfinal Liga Champions. Dalam pandangan Massimiliani Allegri, Rossoneri hanya berjarak beberapa sentimeter saja dari lolos ke delapan besar.

Berupaya mempertahankan keunggulan 2-0 di leg pertama, Milan bermain dengan strategi yang sama menggunakan formasi 4-3-3. Rossoneri yang tampil sangat gemilang dan bermain sangat disiplin dibuat tak berdaya di Camp Nou. Total empat gol bersarang di gawang Cristian Abbiati sepanjang 90 menit pertandingan.

Laga baru berjalan lima menit Barcelona sudah membuka keunggulan melalui Lionel Messi. Skor berubah menjadi 2-0 sebelum turun minum setelah pemain terbaik dunia itu kembali mencatatkan namanya di papan skor.

Sebelum Messi mencetak gol keduanya, M'Baye Niang punya peluang merobek gawang The Catalans andai sepakannya dalam posisi satu lawan sau dengan Victor Valdes tak membentur tiang gawang. Kegagalan tersebut disesali Allegri karena jika gol berhasil tercipta maka peruntungan timnya bisa berubah.

"Tentu saja kelolosan (ke perempatfinal) selalu hanya berjarak beberapa sentimeter. Kami membentur tiang melalui Niang, lalu kebobolan oleh gol Messi," sahut Allegri di Football Italia.

Bahkan setelah David Villa mencetak gol ketiga Barcelona, Milan masih berpeluang besar lolos karena skor 3-1 akan meloloskan Diavolo Rosso dengan aturan agresivitas tandang. Tapi alih-alih memperkecil ketinggala, gawang Abbiati justru kembali dibobol pada periode injury time oleh Jordi Alba.

"Kekalahan ini mengecewakan untuk klub, fans dan juga seluruh pemain, karena mereka telah memberikan segalanya dan juga harapan untuk bisa meraih sesuatu yang luar biasa. Malam ini berat menghadapi Barcelona, tapi kami masih menjaga peluang kami sampai akhir dan saat tertinggal 3-0 kami punya peluang-peluang yang harusnya bisa dimanfaatan dengan lebih baik," lanjut Allegri di Football Italia.

Ambrosini Sebut Milan Tampil di Bawah Standar


 
Barcelona - Tim yang menghadapi Barcelona wajib tampil dengan permainan terbaiknya untuk meraih hasil diinginkan. Saat bertandang ke Camp Nou, AC Milan justru gagal memenuhi standar yang dibutuhkan.

Milan datang ke Barcelona dengan keunggulan dua gol hasil kemenangan di San Siro. Namun di 45 menit pertama pertandingan The Catalans sudah berhasil menyamakan agregat melalui dua gol Lionel Messi.

Rossoneri kemudian dalam posisi terjepit saat David Villa mencetak gol ketiga Blaugrana di awak babak kedua. Dan aksi Jordi Alba di menit-menit akhir pertandingan membuat Milan takluk dengan skor telak 0-4. Mimpi Milan untuk dapat tiket ke babak delapan besar pun melayang.

"Ini akhir dari mimpi. Kami tidak memenuhi standar yang diinginkan malam ini. Kami terus tertekan sejak awal dan bukan begitu performa yang kami butuhkan," sahut Massimo Ambrosini usai pertandingan

Milan sama sekali tak diberi ruang untuk mengembangkan permainan, dan bahkan nyaris tak diberi kesempatan menguasai bola, di babak pertama pertandingan. Lionel Messi dkk bermain ekstra ovensif dan memberi tekanan hebat sejak peluit pertama dibunyikan wait.

"Ini adalah pengalaman untuk belajar, sesuatu yang kami harus lewati. Saya harap ini bisa memberi efek bagus di masa depan. Sekarang target kami adalah kembali ke kompetisi (Seri A). Kami tak harus menguras tenaga di Liga Champions, jadi paling tidak kami kini bisa fokus ke Seri A," lanjut gelandang senior itu di Football Italia.

Milan sementara ini duduk di posisi dua klasemen Liga Italia. Skuat besutan Massimiliano Allegri punya kans naik ke posisi dua klasemen karena kini hanya terpaut dua angka dari Napoli di atasnya.

'Milan Akan Tenang Jika Cetak Gol di Camp Nou'


 
Barcelona - AC Milan punya keunggulan agregat saat dijamu Barcelona di leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Rossoneri disebut akan jauh lebih tenang jika berhasil mencetak gol di Camp Nou.

I Diavolo Rosso memetik kemenangan 2-0 saat berhadapan dengan Los Cules di leg pertama pada 20 Februari lalu. Dengan hasil itu Barca pun harus memetik kemenangan dengan selisih tiga gol agar bisa terus melaju.

Dengan produktivitas gol yang dimiliki barisan depannya, Barca diyakini bakal mampu membalikkan keadaan. Lionel Messi yang sudah mencetak 51 gol dalam 41 laga bersama Blaugrana di semua ajang akan menjadi tulang punggungnya.

Kendati pada pertemuan pertama Messi gagal menembus pertahanan Milan, dalam dua laga terakhir bersama Barca, Messi sudah kembali tampil tajam. Satu gol terakhir disumbangkan pesepakbola asal Argentina itu saat tim asal Catalan itu menang 2-0 atas Deportivo La Coruna dalam lanjutan La Liga.

Pelatih Milan, Massimiliano Allegri, yang sadar dengan potensi lini depan Barca itu, lantas mengungkapkan posisi tim asal kota mode bakal lebih aman jika bisa menuai gol tandang dalam laga yang akan dihelat, Rabu (13/3/2013) dinihari WIB itu.

"Dari sudut pandang saya, kami tahu bahwa kami butuh mencetak satu gol, bahkan dua, agar lebih tenang," jelas Allegri seperti dilansir Sky Sports.

"Apapun yang terjadi laga ini akan menjadi pertandingan yang sulit, di mana kami harus lebih baik jika dibandingkan dengan performa kami di leg pertama," imbuhnya.

Rossoneri Berharap Keajaiban 19 Tahun Lalu

thumbnail 
Kalah 0-2 oleh gol Kevin Prince-Boateng dan Sulley Muntari di laga pertama, malam ini Barcelona akan menjamu AC Milan di leg II babak 16 besar Liga Champions.

Dalam sejarah kompetisi Eropa, kedua tim ini telah bertemu 14 kali di Liga Champions dan 1 kali di Piala Super. Di panggung Eropa ini, dalam satu dekade terakhir, baik Milan maupun Barcelona dapat dikatakan sebagai raja. Dalam rentang waktu 2003-2007 AC Milan pernah 3 kali melaju ke final dan meraih 2 gelar, sementara pada 2006-2011 Barcelona meraih 3 gelar juara.

Salah satu pertandingan mereka monumental, ketika Milan menghempaskan Barcelona 4-0 di final musim 1993/1994. Barcelona yang kala itu diperkuat pemain-pemain pemain kelas dunia semacam Ronald Koeman, Hristo Stoichkov, dan Romario harus menelan kekalahan karena dua gol dari Daniele Massaro, serta satu gol dari Dejan Savicevic dan Marcel Desailly. Pertandingan itu pun jadi laga yang menasbihkan Fabio Capello sebagai pelatih muda berbakat di dataran Eropa.

Uniknya, kondisi Barca dan Milan di final 19 tahun lalu itu mirip dengan kondisi kedua tim saat ini. Kala itu Milan baru ditinggal para pilarnya dari negeri Belanda, yaitu trio Gullit-Van Basten-Riijkaard, dan kehilangan dua centerback andalannya karena cedera: Baresi dan Costacurta. Sementara Barcelona yang diarsiteki seorang jenius Johan Cruyff sedang berada di puncak permainannya.

Kondisi sama pun seolah berulang lagi di babak 16 besar kali ini. Musim ini Milan baru saja ditinggal para legendanya: Seedorf, Nesta, Inzaghi, dkk, serta harus kehilangan striker andalannya, Pazzini (cedera) dan Balotelli, yang terlanjur terdaftar bersama Manchester City di Liga Champions. Sementara Milan terseok-seok di awal musim, Barcelona melaju mulus di La Liga.

Sebagaimana keterkejutan banyak orang atas kekalahan sang dream-team pada 1994, kemenangan Milan atas Barcelona pada 20 Februari lalu juga di luar dugaan banyak pecinta sepak bola. Bedanya kali ini pertandingan tidak berjalan selama 90 menit. Di depan puluhan ribu pendukungnya Barcelona masih memiliki kesempatan untuk meraih satu tiket ke babak selanjutnya.

Prediksi Formasi: 4-3-3 versus 4-3-3

Dengan cedera yang dialami De Jong, Bonera, Antonini, Pazzini, serta Philippe Mexes yang juga diragukan untuk tampil, Milan sebenarnya tidak memiliki banyak pilihan untuk mengubah-ubah formasi. Mereka diprediksi akan menurunkan susunan pemain yang sama saat mengalahkan Barcelona di Milan, dengan El-Shaarawy menjadi ujung tombak menggantikan Pazzini dan Mbaye-Niang mengisi pos El-Shaarawy.

Namun, jika ingin bermain lebih defensif, Milan bisa menurunkan Antonio Nocerino dan memainkan formasi berlian di lini tengah untuk mematikan pergerakan-pergerakan pemain tengah Barcelona. Selain itu, Nocerino juga bisa diplot untuk membatasi gerak Jordi Alba seperti halnya Jose Calejon saat Real Madrid mengalahkan Barcelona 2 pekan lalu.

Kunci kemenangan Milan 3 pekan lalu sesungguhnya bukan terletak pada susunan formasinya, namun pada kedisiplinan baik lini tengah maupun lini belakang dalam bertahan, serta peran masing-masing pemain tengahnya. Ambrosini akan menahan gempuran pemain Barca, Montolivo mengalirkan bola ke samping, sementara Muntari dengan energinya akan memberikan kecepatan saat melakukan serangan balik. Hal ini mirip dengan yang dilakukan oleh Cesare Prandelli di Italia dengan De Rossi, Pirlo, dan Marchisio.

Sementara itu, di kubu Barcelona, Jordi Roura dapat menurunkan pemain-pemain terbaiknya. Dalam La Liga pekan lalu, Messi, Iniesta, Busquets, Jordi Alba, Pique, dan Pedro telah diistirahatkan demi menghadapi laga ini.

Dengan rapatnya lini tengah, kunci untuk membongkar pertahanan AC Milan sendiri terletak di sisi lateral lapangan. Kombinasi Messi-Alves-Pedro di sisi kiri bisa merepotkan Kevin Constant, sementara Jordi Alba akan coba meregangkan ruang permainan di sisi kanan sehingga Fabregas atau Iniesta bisa menusuk masuk ke dalam kotak penalti.

Key Player: El Shaarawy dan Lionel Messi

Dengan absennya Pazzini, El-Shaarawy akan jadi andalan Max Allegri dalam mencetak gol. Sejauh ini di Liga Champions ia jadi pencetak gol terbanyak Milan dengan 2 gol. Namun, Allegri juga bisa mengharapkan El-Shaarawy untuk menciptakan peluang bagi rekan-rekannya. Di kompetisi ia telah mencetak 2 assist dan 4 di ajang Serie-A.

Di kubu Barcelona, Lionel Messi tetap jadi pemain yang akan diandalkan saat tim ini mengalami kebuntuan. Total 5 gol dan 2 assist telah ia berikan di Champions League musim ini. Kemampuan pemain asal Argentina dalam menjebol gawang lawan juga sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Dalam 27 kali penampilannya bersama Barca di La Liga ia sudah memasukkan bola dalam gawang sebanyak 40 kali, atau rataan 1,48 gol perpertandingan.

Key Battle

Dani Alves vs El Shaarawy



Dengan keadaan 2-0, gol tandang jadi hal krusial. Satu gol saja yang dibuat oleh Milan maka Barcelona berarti harus mencetak 4 gol untuk dapat lolos. Bukan sesuatu hal yang mustahil, memang. Tapi akan berat untuk dilakukan.

Apalagi lini pertahanan Barca tidak sedang berada di puncak performa. Dari 14 laga terakhi, baru di pertandingan pekan lalu melawan Deportivo La Coruna saja Barca tidak kebobolan.

Hal inilah yang harus dimanfaatkan oleh Allegri terutama dengan memanfaatkan serangan balik. Baik Jordi Alba maupun Dani Alves akan membantu Messi dan Iniesta di sayap kiri-kanan sehingga akan tercipta ruang yang bisa dieksploitas baik Sharaawy maupun Mbaye-Niang untuk masuk menusuk dari sisi sayap kanan-kiri lapangan.

Selain itu, kehadiran El-Shaarawy di sisi kiri lapangan juga setidaknya akan membatasi gerak Alves dalam menyerang dan mematikan kombinasi Messi-Alves yang sudah padu dalam 3 tahun terakhir. Dalam pertandingan lalu, kombinasi Messi-Alves akan lebih berbahaya dibandingkan dengan Iniesta-Fabregas-Alba di sayap kiri.

Xavi Hernandez vs Kevin Prince Boateng



Dalam pertandingan melawan Juventus, Allegri memplot Boateng untuk bermain lebih dalam dan mengganggu peran Andrea Pirlo. Hal yang sama dapat dilakukan Allegri untuk menggangu peran Xavi Hernandez sehingga aliran bola ke arah Iniesta dan Messi terganggu. Boateng yang bermain lebih dalam ini akan membebaskan Ambrossini untuk membantu Philippe Mexes dalam menjaga pergerakan Lionel Messi.

Lionel Messi vs Philippe Mexes

Dilihat dari grafik kebobolan AC Milan di bawah ini terlihat bahwa Milan acap kali kebobolan dari luar kotak penalti. Bahkan, dari 32 kali kebobolan di Serie-A, 8 kalinya berasal dari tendangan pemain-pemain tengah lawan dari jarak jauh.



Di kubu Barcelona, Lionel Messi jadi pemain yang bisa diandalkan untuk mencetak gol-gol semacam ini. Ia acap kali bergerak ke dalam di sepertiga lapangan akhir sementara Alves akan merangsek naik menjaga ruang permainan tetap lebar. Saat masuk ke poros tengah lapangan inilah Messi biasanya melancarkan tendangan-tendangan jarak jauh.

Philippe Mexes, yang bertugas dengan baik di pertandingan pertama dalam menghambat gerakan-gerakan Messi, akan bertarung lagi dengan pemain terbaik di dunia ini jika kondisi kesehatannya sudah pulih. Namun Milan harus berhati-hati. Naiknya Mexes untuk menjaga Messi akan menyisakan celah yang dapat diekploitasi oleh Pedro atau David Villa.

Kebobolan Akan Fatal bagi El Barca


 
Barcelona - Dengan defisit dua gol, Barcelona bertekad mencetak sebanyak mungkin gol ke gawang AC Milan di leg II perdelapanfinal. Pun demikian, El Barca diingatkan untuk tidak kebobolan karena akan fatal.

Usai takluk 0-2 di leg I, Barca kini butuh kemenangan setidaknya 3-0 di Camp Nou, Rabu (13/3/2013) dinihari WIB untuk menapaki babak perempatfinal.

Menjamu Milan, Los Cules dalam grafik yang kurang oke. Kendati di laga sebelumnya sukses mengalahkan Deportivo La Coruna di La Liga, namun itu cuma kemenangan kedua Barca dari lima laga terakhirnya.

Di sisi lain, Rossoneri mulai menanjak di paruh kedua musim. Pasukan Massimiliano Allegri itu belum lagi kalah sejak awal Januari dan tidak terkalahkan dalam lima laga tandang terakhirnya.

Gerard Pique mengakui Barcelona tidak dalam situasi yang bagus saat ini. Namun begitu, Pique yakin timnya itu bisa lolos.

'Kami tahu bagaimana strategi Milan nanti. Dengan hasil yang mereka dapat di leg pertama, mereka akan merapatkan pertahanan dan mencoba untuk tidak kebobolan. Tapi jika kami bermain seperti biasanya, kami akan punya banyak peluang," ucap Pique di AS.

"Kami harus mengejar defisit dua gol. Kami akan mencoba mencetak gol sebanyak yang kami bisa. Kebobolan sebuah gol akan fatal bagi kami," sambung dia.

"Keberuntungan juga dibutuhkan saat ini. Kami harus memiliki keyakinan -- ketika Anda yakin, Anda akan menciptakan keberuntungan Anda sendiri," kata pemain bertahan ini.

Roura: Semua Pemain Barca Fit Termasuk Xavi


 
Barcelona - Kabar gembira menghampiri kubu Barcelona menjelang laga leg kedua 16 besar Liga Champions melawan AC Milan. Semua penggawa Los Cules dinyatakan fit termasuk pemain andalan, Xavi Hernandez.

Blaugrana akan ganti menjamu Rossoneri di Nou Camp, Rabu (13/3/2013) dinihari WIB. Barca butuh kemenangan dengan selisih tiga gol agar bisa melanjutkan kiprah di kompetisi tertinggi antar klub Eropa itu musim ini.

Asisten pelatih Barca, Jordi Roura, menyampaikan kabar baik sehari menjelang bergulirnya laga. Tim asal Catalan itu bisa menurunkan semua pemain terbaiknya untuk melakoni duel dengan Milan.

Gelandang andalan, Xavi, yang sempat diragukan tampil juga dipastikan sudah bisa diturunkan untuk melakoni pertandingan.

"Kabar baik buat kamio adalah kami bisa menurunkan semua skuat yang kami miliki, termasuk Xavi. Meskipun belum jelas apakah dia akan bermain dari menit pertama," jelas Roura di Football Italia.

Untuk mengantisipasi strategi yang diusung Milan, Roura juga menyebutkan bahwa Barca sudah mempelajari pola permainan tim 'Merah Hitam' lewat rekaman pertandingan.

"Kami sudah menemukan keseimbangan yang bagus untuklaga besok. Itu akan memungkinkan kami untuk melaju ke babak berikutnya," jelas asisten Tito Vilanova itu.

"Kami melihat banyak pertandingan Milan. Kami mempelajari laga-laga itu terutama cara bermain mereka saat bertanding melawan Genoa," terangnya.

Allegri Bisa Tebak Strategi Permainan Barca


 
Barcelona - Barcelona akan mengawali leg kedua perempatfinal Liga Champions kontra AC Milan dengan defisit dua gol. Massimiliano Allegri pun sudah bisa memprediksi strategi yang akan diusung Los Cules.

Milan berhasil mempecundangi Barca 2-0 saat bertanding di San Siro, 20 Februari lalu. Saat itu, Rossoneri berhasil menang berkat gol sumbangan Kevin Prince Boateng dan Sulley Muntari.

Kendati Azulgrana kalah dua gol tanpa balas, Lionel Messi dkk. tetap dominan dalam penguasaan bola. ESPN FC mencatat bahwa Barca melakukan ball possession sebesar 72 persen.

Menjelang laga leg kedua di Nou Camp, Rabu (13/3/2013) dinihari WIB, pelatih I Diavolo Rosso, Allegri, pun sudah bisa membayangkan strategi yang akan diusung Barca.

"Saya pikir mudah untuk membayangkan bagaimana Barca akan melakukan pendekatan pada pertandingan. Mereka akan menekan kami dan tidak akan membiarkan kami banyak memegang bola," jelas Allegri di Sky Sports.

"Kami butuh bertahan dengan baik, menciptakan peluang sebanyak mungkin yang bisa kami dapatkan, dan memainkan bola dengan cerdas."

"Jika Anda memberitahu kamu bahwa sebelum leg pertama bahwa kami akan berada di posisi ini, tak seorang pun akan percaya. Bahkan jika kami mencetak gol, Barca mungkin mampu mencetak empat gol balasan. Tapi, mereka juga merupakan tim yang memberikan banyak peluang (bagi lawan)."

"Jika para pemain tetap fokus dan kami mendapatkan sedikit keberuntungan, laga hari Selasa (Rabu dinihari WIB) dapat menjadi malam yang bersejarah buat kami," imbuhnya.

Barca Dikritik, Pique Membela


 
Barcelona - Setelah terdepak dari Copa del Rey, Barcelona juga terancam tersingkir dari Liga Champions. Kritik pun mulai berdatangan ke kubu Barca namun ditepis oleh Gerard Pique.

Pada kompetisi domestik itu, El Barca dipaksa mengakui keunggulan rival beratnya Real Madrid di babak semifinal dengan agregat 2-4. Ketidakberuntungan Barca berlanjut di Eropa dengan takluk 0-2 di leg I babak 16 Besar di markas AC Milan.

Dengan situasi ini, peluang terbesar Pique dkk. hanya berjaya di liga pada akhir musim nanti mengingat besarnya selisih angka mereka dengan Madrid, yang menghuni di peringkat kedua.

Performa kurang meyakinkan yang diperlihatkan membuat Barcelona disorot akhir-akhir ini. Namun, Pique optimistis menilai kalau hal demikian bisa terjadi pada tim hebat manapun juga.

"Kami memuncaki liga dengan selisih 13 poin dengan tim di peringkat kedua. Memang Real Madrid menyingkirkan kami di Copa del Rey tapi tim itu adalah Madrid," sahut pemain bertahan Barca ini di AS.

"Situasi kami di Liga Champions memang sulit, kita semua tahu. Anda bisa saja memiliki satu pertandingan atau dua pertandingan yang buruk."

"Tapi kami tahu kami bisa membalikkan keadaan dan kami akan melakukannya untuk diri sendiri dan fans tapi bukan untuk Anda, media," sungut mantan bek Manchester United itu.

Galliani Berharap Messi Mandul di Camp Nou


 
Barcelona - Lionel Messi bermain begitu produktif di lini depan Barcelona. Menjelang laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Los Cules versus AC Milan, Adriano Galliani berharap Messi mandul.

Di Nou Camp, Rabu (13/3/2013) dinihari WIB, Rossoneri gantian akan dijamu Barca. Azulgrana harus melewati sebuah misi yang berat untuk lolos ke babak berikutnya sebab tertinggal agregat 0-2.

Kendati sudah unggul agregat dua gol, pihak I Diavolo Rosso menyatakan akan tetap waspada. Terutama pada Messi yang sangat berbahaya dengan semakin rajin mencatatkan namanya di papan skor.

Di sepanjang musim ini, pesepakbola asal Argentina itu sudah mencetak 51 gol dalam 41 kali kesempatan membela Barca di semua ajang. Wakil presiden tim 'Merah Hitam', Galliani, yang melihat ancaman dalam diri Messi, lantas berharap peraih anugerah FIFA Ballon d'Or tiga kali berurutan sejak tahun 2010 itu mandul saat berduel melawan Milan.

"Messi adalah monster, dia luar biasa hingga mampu terus mencetak gol secara terus-menerus. Semoga dia beristirahat (mencetak gol) pada laga (melawan Milan besok)," ucap Galliani di Football Italia.